BANTUAN HIDUP DASAR

BHD adalah Bantuan Hidup Dasar yang merupakan serangkaian pertolongan pertama yang dilakukan untuk membantu siapa pun yang mengalami kondisi henti napas dan henti jantung.

Tujuan BHD

Mencegah berhentinya sistem pernafasan atau sistem peredaran darah melalui Resusitasi Jantung Paru (RJP)

Cara BHD

Memberikan bantuan eksternal terhadap sistem pernafasan atau sistem peredaran darah melalui Resusitasi Jantung Paru (RJP)

Prinsip RJP

Prinsip dasar dari teknik resusitasi jantung paru adalah untuk melakukan sesegera mungkin dengan interupsi seminimal mungkin, dan pada penolong tidak terlatih, lakukan kompresi saja tanpa pemberian napas buatan.

 

 

Tahapan melakukan tindakan penyelamatan melalui RJP disingkat menjadi C-A-B yang merupakan singkatan dari compression, airways, dan breathing.

Compression atau kompresi adalah tahap menekan dada, selanjutnya airways adalah membuka jalur pernapasan, dan breathing adalah memberi bantuan napas.

Di bawah ini adalah sedikit penjelasan mengenai tahapan CAB atau kompresi, pembebesan jalur pernapasan, dan bantuan napas dari mulut ke mulut. Namun sebelum melakukan tahapan pertolongan RJP, pastikan area tempat korban berada aman untuk dilakukan pertolongan, misalnya jika berada di jalan, orang yang hendak ditolong bisa dipindahkan ke tepi jalan untuk menghindari lalu lintas. Periksa juga apakah si korban sadar atau tidak sadar (pingsan), kondisi tidak sadarlah yang memerlukan penanganan lebih lanjut. Pastikan untuk menghubungi nomor-nomor memanggil ambulans dan polisi.

Karena 99% kegawatan terjadi di masyarakat, kematian dini dan mencegah kecacatan. Alat vital tubuh salah satu cerminan kerja alat vital tubuh terutama otak, jantung dan paru-paru.

RJP atau CPR adalah kombinasi tindakan kompresi dada dan bantuan napas. Ketika jantung tidak bisa berdetak, kompresi dada diperlukan untuk sirkulasi darah yang membawa oksigen. Agar kompresi dada efektif, maka korban harus dalam posisi terlentang pada permukaan rata dan keras.

Langkah-langkah saat menemukan korban tidak sadarkan diri di luar lingkungan RSABB

  1. Lakukan 3A (Aman diri, Aman lingkungan, Aman pasien)
  2. Cek respon (tepuk bahu, dan panggil nama korban dan rangsang nyeri), jika tidak respon
  3. Berteriak minta bantuan
  4. Cek nadi karotis dan nafas selama < detik tidak ada nadi dan nafas di lakukan RJP

Langkah-langkah saat menemukan pasien tidak sadarkan diri di RSABB

  1. Lakukan 3A (Aman diri, Aman lingkungan, Aman pasien)
  2. Cek respon (tepuk bahu, dan panggil nama korban dan rangsang nyeri), jika tidak respon
  3. Panggil bantuan (Code Blue 78 contoh “Code Blue Pandoria 309” di ulang sebanyak 2x)
  4. Cek nadi karotis dan nafas selama <10 detik tidak ada nadi dan nafas di lakukan RJP dan jika ada nadi tidak ada nafas maka dilakukan rescuebriting dengan metode lokk listen and feel (lihat, dengar dan rasakan) sertakan teknik head tilt chin lift lakukan evaluasi setiap 2 menit jika ada nadi dan nafas lakukan recovery potition.
  5. Rescuebriting dilakukan selama 10-12x/mnt dengan cara beri 1 kali nafas dengan jeda 5-6 detik dievaluasi setiap 2 menit
  • Jaw Trust dilakukan pada pasien yang curiga trauma servical, multiple trauma, jejas di atas clavicula, racoon eye.
  • Head tilt chin lift dilakukan pada pasien non trauma.

C A B (Circulating, Airway, Breathing)

RJP adalah resusitasi jantung paru atau Cardiopulmonary resusciation

adalah kombinasi tindakan kompresi dada dan bantuan napas. Ketika jantung tidak bisa berdetak, kompresi dada diperlukan untuk sirkulasi darah yang membawa oksigen.

Agar kompresi dada efektif, maka korban harus dalam posisi terlentang pada permukaan rata dan keras.

  1. Kesadaran
  2. Nadi
  3. Pernafasan
  4. Suhu tubuh
  5. Tekanan darah
  1. Sadar penuh (Composmentis)
  2. Mengantuk (Somnolen)
  3. Pre Koma
  4. Koma
  • Dewasa: Pergelangan tangan, siku dalam, leher
  • Anak-anak & bayi: siku dalam
  • Bayi o-1 tahun 120-140x/mnt
  • Anak 1-8 tahun 100-120x/mnt
  • Dewasa >8 tahun 60-100x/mnt
  • Bayi 30-40x/mnt
  • Anak 20-30x/mnt
  • Dewasa 12-20x/mnt
HIGH QUALITY CPR (CARDIO PULMONARY RESUSCITATION)
  • ROSC (nadi dan nafas ada) dialihkan kepada ahli yang berwenang
  • Ada tanda tanda kematian irreversible
  • Penolong kelelahan untuk keselamatan terancam
  • Perintah DNR atau keluarga sudah mengikhlaskan
  • 30 menit diberi bantuan RJP (resusitasi jantung pari) tidak ada respon

RJP orang dewasa 1 atau 2 penolong 30:2, kompresi berkelanjutan dengan kecepatan 100-120x/mnt, beri satu nafas setiap 6 detik (10 nafas buatan/mnt), dengan kedalaman 5-6 cm, letakkan kedua tangan 1/3 di bagian tengah dada (mid sentrum) dan 5 siklus selama 2 menit.

adalah suatu kelompok tugas yang di organisir untuk tindakan penyelamatan jiwa terhadap penderita yang mengalami henti jantung henti nafas

Tersedianya pelayanan resusitasi selama 24 jam setiap hari di semua area rumah sakit

Trolley emergency, emergency kit, emergency brangkar

  1. Orang tidak sadarkan diri (dengan melakukan 3A)
  2. Tidak memiliki tanda kehidupan
  3. Adanya ancaman jalan nafas
  4. Gagal nafas gagal sirkulasi
  • Hitan : ancaman personal
  • Ungu : ancaman bom
  • Hijau : klosing pemanggilan tenaga medis lainnya
  • Merah : kebakaran
  • Coklat : bencana contohnya KLB
BERIKUT TABEL PANDUAN HCA DAN OHCA:

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.