PROSEDUR KEBAKARAN

  • Tidak menumpuk colokan, tidak menggunakan colokan jenis T
  • Dilarang bertindak ceroboh (meletakkan barang tercolok listrik diatas tabung oksigen)
  • Jangan mengyimpan B3 yang dapat berekaksi secara berdekatan
  • Laporkan bila melihat hal-hal yang berpotensi kebakaran ke Maintenance.
  • Segera lakukan perbaikan hal-hal yang berpotensi menyebabkan kebakaran
  • Patuhi aturan yang berlaku termasuk dalam penyalaan api dan penggunaan bahan mudah terbakar
  • Dilarang merokok diarea Rumah Sakit Awal Br0s Batam.
  • Beritahu orang-orang dengan berteriak Code Red
  • Security / Maintenance yang mendengar segera hubungi HT Frekuensi 5 untuk mengaktifkan Code Red
  • Bila ada APAR, ambil APAR dan padamkan api
  • Teriak “Code Red”
  • Ambil APAR dan padamkan api
  • Jika api masih menyala, nyalakan alarm kebakaran
  • Hubungi ext 78 dengan cara “Code Red 2x.. telah terjadi kebakaran lantai…ruang..kamar..dar (sebutkan nama) mohon bantuannya”
  • Gunakan helm komando

Bila saat kebakaran petugas hanya sendiri, maka lakukan SPO secara berurutan

Bila saat kebakaran terdapat banyak petugas, maka SPO dapat dilakukan secara berbarengan

Bila api sudah dapat dipadamkan sebelum pagging CODE RED diaktifkan, kebakaran tetap dilaporkan ke Pusat Komando (MOD) dengan menyebutkan “Telah terjadi kebakaran, lantai… ruang… kamar… dan api sudah dapat dipadamkan”

  • Tenang dan jangan panik, hentikan kegiatan & matikan peralatan listrik
  • Cari sumber api disekitar ruang kerja
  • Bila sumber api ditemukan, lakukan SPO kebakaran
  • Bila sumber api tidak ditemukan, dengarkan informasi melalui pagging
  • Bila alarm berbunyi karena masalah teknis atau karena kerusakan, informasikan segera pada operator
  • Bila alarm berbunyi karena kebakaran ditempat lain, aktifkan HT di Frekuensi 5 dan melapor ā€œSTAND BYā€ ke pusat Komando

Bagaimana cara menyalakan alarm kebakaran?

  • Cari alarm kebakaran terdekat (Box Hydrant)
  • Tekan kaca pengaman
  • Alarm akan menyala ditandai adanya BUNYI dan Lampu Indikator Menyala
  • Pastikan APAR layak pakai (cek Exp, Tekanan, Kelengkapan dan Segel)
  • Ambil APAR dari tempatnya
  • Gunakan APAR dengan cara:
    • Tarik PIN pengaman
    • Arahkan selang ke sumber api
    • Tekan handle
    • Sapukan kekiri-kanan
Konten Akordion
  1. Buka pintu box hydrant dan tarik slang mendekati api
  2. Jepit selang dengan ketiak dan arahkan ujung selang ke titik api
  3. Sambungkan selang dengan sumber air dan buka valve hydrant
  4. Air akan menyembur dengan kekuatan tinggi
  • Segera menuju UGD dan aktifkan HT frekuensi 5 setelah mendapatkan informasi adanya kebakaran
  • Berkoordinasi dengan direktur, bila direktur tidak berada ditempat
  • Berkoordinasi dengan seluruh Manajer dan Ketua K3RS untuk menentukan tindakan penyelamatan dan evakuasi
  • Berkoordinasi dengan Manager Yanmed dan Manager Keperawatan untuk tambahan bantuan ketenagaan evakuasi dan rumah sakit rujukan
  • Memonitor perkembangan di lapangan dengan berkomunikasi ke semua tim

Tim Merah (Helm Merah)

  • Mengkomando pemadaman api dengan APAR & Hyrdant

Tim Kuning (Helm Kuning)

  • Menentukan kelompok evakuasi dan teknik evakuasiĀ 
  • Mempersiapkan evakuasi
  • Mengkomando jalannya evakuasi

Tim Biru (Helm Biru)

  • Melaporkan keadaan ruangan secara terus menerus pada pusat komando
  • Melaporkan jumlah orang
  • Menandai ruangan yang telag kosong

Tim Putih (Helm Putih)

  • Mengevakuasi file / dokumen penting
  • Menyalakan alarm central dan diikuti dengan pagging “Code Red, lantai…ruang…kamar”2x
  • Semua unit menyalakan HT Frekuensi 5
  • Menghubungi daftar telepon penting
  • Melakukan Pagging Code Orange (bila aliran listrik masih menyala)
  • Melakukan pagging Code Green (bila situasi sudah aman terkendali)
  • Memastikan pompa hydrant menyala
  • Mematikan aliran listrik setempat
  • Membantu peamdaman dengan hydrant
  • Membantu orang yang terjebak dalam lift
  • Sistem adalah perpaduan dari sesuatu yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan yang mempunyai tujuan tertentu.
  • Evakuasi adalah upaya pemindahan penghuni dari suatu tempat / ruangan yang terancam bahaya ketempat yang aman.
  • Sistem evakuasi kebakaran adalah upaya pemindahan dari tempat berbahaya ke tempat yang aman dengan mentaati ketentuan atau prosedur yang berlaku dari suatu tempat atau bangunan
  • Evakuasi dilakukan sesuai keputusan di Pusat Komando
  • Sampaikan rencana evakuasi kepada pasien/pengunjung
  • Tentukan kelompok pasien/pengunjung yang akan dievakuasi
    • Kelompok 1 : pasien/pengungjung yang mampu berdiri
    • Kelompok 2 : pasien yang harus dievakuasi hanya dengan menggunakan tandu
    • Kelompok 3 : pasien yang membutuhkan tandu dan alat bantu saat evakuasi
    • Kelompok 4 : pasien DNR, ICCU, dll
  • Tentukan cara melakukan evakuasi :
    • Digendong
    • Memakai kursi roda
    • Dipbopong
    • Memakai tandu
  • Siapkan semua peralatan evakuasi yang dibutuhkan
  • Tentukan tangga darurat terdekat yang akan dipergunakan
  • Dengarkan perintah dari Pusat Komando
  • Jangan melakukan evakuasi apabila belum diinstrusikan
  • Segera menuju tangga darurat dengan tertib. Jangan berlari tetapi berjalan cepat dan teratur.
  • Lepaskan sepatu bagi wanita yang memakai hak tinggi.
  • Jangan sekali-kali mempergunakan lift
  • Jangan sekali-kali kembali mengambil barang yang tertinggal

Untuk memudahkan evakuasi petugas dapat menggunakan alat bantu, semua peralatan bantu tentunya dengan memperhatikan kemampuan, cara pemakaian dan keselamatan semua pihak yaitu tandu dan kursi roda.

  • Untuk bayi yang kondisi aman (tidak membutuhkan bantuan khusus) dan dirawat bersama ibu, maka ibu/orangtua masing-masing yang akan membawa bayi untuk dievakuasi dan sebelumnya dilakukan pencatatan oleh petugas helm biru.
  • Jika bayi tidak dirawat bersama ibu maka nama bayi tersebut di data beserta nama karyawan yang bertanggung jawab untuk mengevakuasi bayi tersebut secara langsung.
  • Petugas helm kuning yaitu koordinator/PJ akan menilai dan memutuskan prioritas evakuasi serta prognosa
  • Petugas helm kuning bertanggung jawab untuk mengatur mobilisasi pasien ke ambulance dan bertanggung jawab untuk menyiapkan peralatan, obat dan keterangang medis yang akan dibutuhkan selama dipindahkan di area nerkumpul dan atau perjalanan sampai rumah sakit rujukan bila diperlukan.
  • Petugas helm kuning yaitu koordinator/PJ memberitahu kondisi evakuasi kepada operator, sehingga operator sesegera mungkin menutup operasi.
  • Petugas helm kuning bertanggung jawab untuk mengatur mobilisasi pasien ke ambulance dan bertanggung jawab untuk menyiapkan peralatan, obat dan keterangan medis yang akan dibutuhkan selama dipindahkan di are berkumpul dan atau perjalanan sampai rumah sakit rujukan bila diperlukan.

Cara menginformasikan evakuasi

  • “Code Orange”, “Skala…” (1/2/3/4)
  • Lakukan 2 (dua) kali
  • Menyebutkan skala evkuasi
  • Menyebutkan ruangan atau unit yang akan dievakuasi
  • Khusus evakuasi skala 1 juga harus disebutkan ruangan yang akan dituju.

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.