Kepanjangan dari pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit
Berbentuk Komute, bersifat fungsional di bawah Direktur organisasi.
Ketua Komite : dr Bram SpAN
Wakil Ketua : dr Devi Serevina. SpPA
IPCN : Ns. Novita Simbolon, S.Kep.,M.Kep
Ns. Yanti Juita Sihombing, S.Kep
IPCN adalah Infection Prevention Control Nurse
IPCLN adalah Infection Prevention Control Link Nurse
Jawab: Kewaspadaan isolasi, surveilans, penggunaan antimikroba rasional, pencegahan pelatihan, pendidikan dan pelatihan
Jawab: PMK no. 27 Tahun 2017
Jawab: Biaya perawatan meningkat, pendapatan RS menurun, mortilitas meningkat, morbiditas meningkat
Jawab: Surgical Site Infection (SSI), VAP, CALBSI, CAUTI/ISK
Jawab: Hindari pencukuran rambut, antibiotika profilaksis, gula darah normal, temperatur tubuh normal, mandi sore dan pagi hari dengan cairan antiseptik
Jawab: Menjaga kebersihan tangan, perawatan kateter, segera lepas kateter, segera lepas kateter jika tidak dibutuhkan
Jawab: Cairan semen, cairan vagina, cairan synovial, cairan amniotik dan cairan cerebrospinal
Jawab: Semua individu yang terlibat di Rumah Sakit dan Fasilitas Layanan Kesehatan.
Jawab: Ruang bertekanan negatif
Jawab: No re-capping
Jawab: Masker N95 digunakan oleh petugas kesehatan di area perawatan yang tidak melakukan tindakan aerosol.
Jawab: Infection Prevention and Control Nurse
Jawab: Memotivasi staff, pasien, pengunjung serta masyarakat rumah sakit untuk melaksanakan PPI secara baik dan benar
Jawab: Menjaga etika dalam bekerja, tidak melakukan hal-hal yang tidak benar, kejujuran dalam bekerja
Jawab:
Jawab: Praktisi klinik, surveior, auditor, edukator, manager, advokator, konsultan, koordinator, komunikator, motivator, evaluator, investigator, peneliti, fasilitator, member.
Jawab: Dukungan manajemen, struktur organisasi, peran dan fungsi IPCN, otoritas tim PPI, tersedia fasilitas, komitmen masing-masing individu.
Jawab: Mempertimbangkan ekonomis dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi
Jawab: IPCN 100 bed pasien rawat inap
Jawab: Melakukan audit program PPI, penerapan, kewaspadaan standar, Fasilitas kebersihan tangan, kepatuhan kebersihan tangan, kepatuhan membuang limbah, kepatuhan pemakaian APD dll, penerapan bundles HAIs, penggunaan antimikroba yg bijak dan rasional
Jawab: Untuk memutus mata rantai infeksi
Jawab: ditujukan kepada semua pasien tanpa memandang infeksi atau tidak infeksi
Jawab: Medical mask, goggles dan faceshield
Jawab: Kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan trasnmisi
Jawab:
Jawab: Limbah benda padat, limbah cair, limbah benda tajam dan limbah radioaktif
Jawab: Reuse, Reduce dan Recycle
Jawab: Pada tahun 2000;
Jawab:
Jawab: Sarung tangan, masker, sepatu yang kuat dan tertutup
Jawaban:
Jawab: Jarum ketika sudah dipakai, langsung dibuang tanpa disarungkan kembali, karena beresiko tertusuk bagi petugas.
Jawab: proses melindungi kesehatan petugas agar terhindar dari kontaminasi penyakit selama bekerja di lingkungan Rumah Sakit
Jawab: Adalah upaya pencegahan panyakit dan atau gangguan kesehatan dari faktor resiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial dalam lingkungan rumah sakit.
Jawab: Air, udara, tanah, pangan, sarana dan bangunan, vektor dan binatang
Jawab:
Pemerikssaan kimia air dilakukan 2x/tahun dari reservoir dan keran terjauh
Jawab:
Harus dijaga tekanan lebih negatif
Jawab:
Jasa boga yang melayani kebutuhan khusus untuk rumah sakit, asrama jemaah haji, standar baku mutu dan persyaratan kesehatan untuk pangan siap saji sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur mengenai standar baku.
Jawab:
Untuk melindungi kulit dan membrane mukosa tubuh dan dari paparan darah, cairan tubuh, sekresi dan eksresi sehingga meningkatkan keamanan petugas, pasien, pengunjung dan masyarakat.
Jawab:
Masker (Masker bedah / N95), Face Shield, Goggles, Gown, Celemek/Apron, Sarung tangan, Topi/Head cap
Jawab:
Jawab:
Yaitu untuk mencegah jatuhnya rambut atau kotoran dirambut dan kulit kepala petugas terhadap alat-alat steril dan percikan cairan darah, cairan tubuh, sekresi dan eksresi.
Jawab:
Untuk melindungi membrane mukosa mulut, hidung dan mata dari paparan darah, cairan tubuh, sekresi dan ekresi
Jawab:
Masker bedah digunakan pada tindakan non aerosol, pemakaian sehari-hari dalam pelayanan kesehatan. Masker N95 digunakan pada tindakan aerosol, tindakan intubasi, pengambilan swab.
Jawab:
Tujuan pemakaian septu pelindung adalah melindungi kaki petugas dari tumpahan atau percikan darah atau cairan tubuh, sekresi dan eskresi dan mencegah dari kemungkinan tusukan benda tajam atau kejatuhan alat kesehatan.
Manajemen linen adalah upaya pengelolaan dan pengawasan terhadap tahapan-tahapan pencucian linen dirumah sakit untuk dapat mengurangi resiko gangguan kesehatan dan lingkungan hidup yang ditimbulkan
Kantong berwarna kuning.
Jawab:
6 langkah.
Jawab:
Sebelum kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan aseptik ke pasien, setelah terkenas cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien, setelah kontak dengan lingkungan pasien.
Jawab:
Perhiasan (seperti cincin kawin, gelang) dan jam tangan
Jawab:
Lama waktu yang diperlukan yaitu 40-60 detik
Jawab:
Lama waktu yang diperlukan yaitu 20-30 detik
Jawab:
Mengeringkan tangan setelah mencuci tangan dengan air mengalir, sebaiknya menggunakan handuk/tisu kertas atau handuk sekali pakai.
Jawab:
Suatu proses membersihkan tangan dari kotoran/mikroorganisme yang melekat pada tangan secara baik dan benar dengan cara menggosok tangan dengan cairan berbasis alkohol jika tangan tidak tampak kotor atau mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik pada air mengalir jika tangan tampak kotor, sehingga tangan aman digunakan.
Jawab:
Jawab:
Untuk mendapatkan calon karyawan dengan derajat kesehatan yang tinggi
Jawab:
Jawab:
Suatu proses menghilangkan atau memusnahkan kotoran dan mikroorganisme yang melekat pada peralatan perawatan pasien, sehingga aman untuk penggunaan selanjutnya meliputi pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi
Jawab:
Suatu proses menghilangkan/memusnahkan semua bentuk mikroorganisme pada peralatan medis/objek termasuk endospora yang dapat dilakukan melalui proses fisika dan kimiawi dengan menggunakan alat sterilisator.
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Suatu proses perendaman alat medis yang sudah terkontaminasi, bertujuan untuk mempermudah lepasnya noda darah, cairan tubuh dengan menggunakan enzyimatik atau detergen.
Jawab:
Jawaban:
Jawab:
Jawab:
Memutus mata rantai infeksi dari perlatan perawatan pasien sehingga aman digunakan kepada pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan lingkungan rumah sakit.
Jawab:
Suatu proses untuk menghilangkan kotoran yang terlihat atau tidak terlihat pada peralatan medis/objek setelah dilakukan perendaman, dengan menggunakan air mengalir, bila perlu pakai sikat sehingga kotoran/bahan organik hilang dari permukaan.
Jawab:
Jawab: